Selasa, 04 September 2012

PKM-AI Bakteri Bambu




 




PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
EFEKTIF MIKROORGANISME BAMBU (EMB)  SEBAGAI AKTIFATOR PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DALAM PENGOMPOSAN

BIDANG KEGIATAN
PKM ARTIKEL ILMIAH


DIUSULKAN OLEH:
Nawaruddin                                 1106114845 (2011)                
Kiki Ardianto                               1106121239 (2011)
Nurul Ika Kartika                         1106114457 (2011)
Junter Sr Sihite                             1106114203 (2011)

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1.    Jenisan kegiatan                                 : Efektif Mikroorganisme bambu        (EMB) Sebagai Aktivator Pengolahan Sampah Organik  Dalam Pengomposan.
2.      Bidang kegiatan                                  :  (X) PKM-AI                        (  ) PKM-GT
3.      Ketua Pelaksana Kegiatan
a.       Nama Lengkap                              :  Nawaruddin
b.      NIM                                              :  1106114845
c.       Jurusan                                          :  Agroteknologi
d.      Universitas                                    :  Universitas Riau
e.       Alamat Rumah dan NoTelp          :  Jl. Melati Gg. Seruna No.23
f.       Alamat Email                                :  Nawarudysta@yahoo.co.id
4.      Anggota Pelaksana Kegiatan              :  4  Orang
5.      Dosen Pendamping                
a.   Nama Lengkap dan Gelar             :  Ir. Gunawan Tabrani, Mp.
b.   NIP                                                :  195803121986011005
c.   Alamat Rumah dan No Telp/HP   :  Griya Kutilang Permai B-42
Jl. Kutilang Sakti Kel. Simpang Baru Kec. Tampan Pekanbaru 28293. HP : 08127609781

     Pekanbaru, -Mei-2012
Menyetujui
Ketua Jurusan/Program Studi                           Ketua Pelaksana Kegiatan
                            

 (_Ir. Ardian_)                                                    ( _Nawaruddin_ )
      NIP. 196008091987031002                             NIM. 1106114845

 Wakil Rektor Bidang                                                Dosen Pendamping
Kemahasiswaan


  (_Drs. Rahmat, MT_)                                         (_Ir. Gunawan Tabrani, Mp)
   NIP.                                                                    NIP. 195803121986011005
EFEKTIF MIKROORGANISME BAMBU (EMB)  SEBAGAI AKTIFATOR PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DALAM PENGOMPOSAN
Nawaruddin, Kiki Ardianto, Nurul Ika Kartika, Junter Sr Sihite
Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Riau

ABSTRAK
EMB (Efektif Mikroorganisme Bambu) adalah sejenis mikroorganisme yang terdapat pada serasah bambu yang dapat digunakan sebagai biodekomposer dan aktifator untuk mempercepat penguraian sampah organik.
Sampah merupakan masalah yang klasik yang belum mendapatkan solusi yang baik. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah membuat masalah ini berlarut – larut. Sampah yang terbanyak adalah sampah organik dengan komposisi 60-70% dari total keseluruhan jenis sampah (Dephut, 2009). Teknologi pengomposan dengan aktifator akan mempercepat proses dekomposisi sampah menjadi kompos, namun produk aktifator di pasaran relatif mahal dan diperlukan dalam jumlah banyak sehingga biaya yang dikeluarkan besar. Jika tidak menggunakan aktifator maka proses pengomposan akan berjalan lambat dan memakan waktu sehingga membutuhkan alternatif lain untuk dapat mempercepat proses pengomposan dengan waktu yang relatif singkat dengan biaya yang terjangkau.

Kata kunci: Sampah, aktifator, kompos







PENDAHULUAN
Seiring meningkatnya jumlah penduduk di dunia, maka akan meningkatkan aktifitas penduduk dalam memenuhi kebutuhannya dari mulai sandang, pangan dan papan. Ini akan menimbulkan masalah karena sampah dari sisa konsumsi masyarakat menyebabkan kerugian bagi lingkungan, Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik,sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30% (Dephut, 2009). Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan kemajuan pertanian. perkembangan dan kemajuan pertanian akan memenuhi kebutuhan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sampah organik dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti komposyang akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah, menambah lapisanhumus tanah, mengikat tanah dan sebagai pasokan hara atau nutrisi bagitanaman di sekitar lingkungan sendiri seperti taman di perumahan, hotel danrestoran. Kompos dapat juga dijual ke petani, atau konsinyasi ke pedagangtanaman hias sepanjang jalan di perkotaan, pemilik taman, kalangan hobiestanaman dan bunga serta pengusaha perkebunan ( Saleh A Ibrahim, 2008)
Untuk memenuhi kebutuhan manusia perlu dilakukannya peningkatan produksi tanaman. Selain peningkatan produktivitas tanaman, pertanian juga harus mengahasilkan produk yang sehat bebas dari bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Salah satu cara tersebut ialah melalui pemanfaatan agen hayati berupa cendawan dan bakteri. Efektif Mikroorganisme Bambo (EMB) merupakan solusi atas terciptanya kegiatan pertanian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah-sampah organik.

TUJUAN
Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui:
ü   Pemanfaatan mikroorganisme pada serasah daun bambu sebagai biodekomposer sampah organik.
ü  Seberapa besar pengaruh mikroorganisme tersebut dalam mengurangi masalah sampah yang justru bisa dimanfaatkan untuk pengembangan di bidang pertanian.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2012 bertempat di kampus Fakultas Pertanian Universitas Riau. Studi pustaka dilakukan di UPT Perpustakaan Pusat Universitas Riau, pusat informasi pertanian organik OISCA Sukabumi dan Internet.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah box kayu, ember, toples, spatula, dan ember plastik. Sedangkan bahan yang digunakan diantaranya adalah serasah daun bambu, nasi, dan molase (air gula).
Metode Kegiatan
Metode yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini ada dua tahapan, diantaranya pembuatan EMB induk dan aplikasi EMB dalam decomposer sampah organik menjadi kompos.
Pembuatan EMB induk
Perkembangbiakan mikroorganisme ini dapat dilakukan dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.  Nasi sebanyak 500 gram dibentuk bola menjadi bulatan sebesar kepalantangan.
2.  Nasi tersebut diletakkan pada kotak dengan alas tanah dari bawah pohon bambu dan ditutupi oleh serasah daun bambu sampai tertutup semuanya.
3.  Nasi yang telah ditutupi oleh seresah itu didiamkan selama 3 hari sampai nasi tersebut ditumbuhi jamur dan mempunyai bau yang khas mirip tape.
4.  Nasi yang sudah ditumbuhi jamur dimasukkan ke dalam toples.
5.  Toples yang berisi nasi yang sudah difermentasikan diberikan molase agar mikroorganisme di dalam nasi dapat berkembang.
6.  Toples tersebut didiamkan selama 6 - 7 hari
7.  Indukan siap dipakai.

Aplikasi EMB Dalam Pengomposan
Dalam proses pengomposan, EMB dalam bentuk cairan di aplikasikan dengan cara penyiraman pada bahan organik yang akan dijadikan kompos secara merata. Untuk satu liter EMB cair dapat digunakan dalam pembuatan sekitar 20kg kompos.

PEMBAHASAN
Mikroorganisme pada serasah daun bambu juga dapat dikomersilkan menjadi pupuk cair maupun kompos yang tentu dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan produktifitas komoditas pertanian Indonesia.
Mikroorganisme pada serasah daun bambu dapat dikembangkan sebagai biodekomposer dari sampah organik. Mikroorganisme tersebut adalah Saccharomyces Cerrevisiae dan   Lactobacillus  sp serta jamur   Aspergillus sp. Mikroorganisme tersebut dapat mengurai sampah organik menjadi pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah. Pupuk ini hanya membutuhkan waktu seminggu dalam pembuatannya karena mikroba ini mampu memfermentasikan bahan organik dalam waktu cepat dan menghasilkan senyawa organik, seperti protein, gula, asam laktat, asam amino, alkohol, dan vitamin. (Pikiran Rakyat, 2008). Mikroorganisme tersebut mempunyai keunggulan masing – masing dalam mengurai sampah organik maupun perannya untuk menyuburkan tanah.Menurut Setyo dan Nurhidayat (2008), keunggulan dari mikroorganisme ini adalah:
1.    Bakteri Asam Laktat ( Lactobacillus sp)
Bakteri ini berjasa dalam membantu mempercepat perombakan bahan organik (seperti lignin dan selulosa).  Selain itu, dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme jahat yang biasanya muncul dari pembusukan bahan organik. Jadi, bakteri ini membantu membuat proses fermentasi di dalam kotak kompos menjadi lebih "sehat" dan lebih cepat
a. Menghasilkan asam laktat dari gula
b. Menekan pertumbuhan jamur yang merugikan, seperti Fusarium sp.
c. Mempercepat penguraian bahan – bahan organik.




      Gambar 1. Bakteri Lactobacillus sp

2. Saccharomyces cerrevisiae
Memiliki ukuran sel yang bervariasi. Sel vegetatif yang berbentuk bulat. Reproduksi dapat dengan pembelahan tunas, pembelahan sel, pertunasan sel, atau dengan pembentukan spora aseksual yakni blastospora, khlamidospora, arthospora. Saccharomyces bereproduksi dengan cara pertunasan, tempat melekatnya tunas pada induk sel sedemikian kecilnya, sehingga seolah-olah tidak terbentuk septa, karena septa yang terbentuk sangat kecil tidak dapatterlihat dengan mikroskop biasa.
a. Membentuk zat anti bakteri
b. Meningkatkan jumlah sel akar dan perkembangan akar.


 

  Gambar 2. Saccharomyces Cerrevisiae

3. Jamur Fermentasi (Aspergillus sp)
Jamur ini ada yang hidup sebagai saprofit atau parasit. Jamur yang hidup parasit dapat menimbulkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.Penyakit yang disebabkan oleh Aspergillus sp Disebut aspergilosis. Jamur inidapat tumbuh di daerah yang beriklim subtropis dan tropis. Bila dalam keadaan lembab, maka dapat hidup pada makanan, pakaian, buku, dan kayu. Koloni jamur ini biasanya berwarna hitam, abu-abu, kuning hingga coklat. Manfaat jamur ini:
a. Menguraikan bahan organik (selulosa, karbohidrat) dan mengubahnya  menjadi alkohol, ester, dan antimikroba.
  b. Dapat menghilangkan bau.



          Gambar 3. Jamur Aspergillus sp

KESIMPULAN
Mikroorganisme pada serasah daun bambu dapat bermanfaat sebagai biodekomposer sampah organik menjadi pupuk kompos yang kaya akan unsur hara dan berguna menyuburkan tanah.
 Mikroorganisme serasah daun bambu dapat membantu mengurangi masalah sampah dengan proses tertentu sehingga menghasilkan kompos yang bermanfaat dalam kegiatan pertanian, karena mikroorganisme ini terbukti dapat mendekomposisi sampah organik sehingga sampah organik dapat tereduksi akibat interaksi mikroorganisme tersebut.

Ucapan Terima Kasih
Dalam penyusunan Artikel Ilmiah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Tuhan Yang Maha Esa
2.       Dosen pembimbing, Bapak Ir. Gunawan Tabrani, Mp.
3.      Sahabat-sahabat di OISCA Sukabumi yang telah benyak memberikan masukan mengenai pembuatan artikel ini.
4.      Teman-teman dan abang-abang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau yang telah memberikan semangat serta dukungannya.

DAFTAR PUSTAKA
Isroi. 2008. KOMPOS. Makalah. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor
http://plhspensa.blogspot.com/2007/09/penanganan sampah.htmlhttp://plhspensa.blogspot.com/2007/09/penanganan-sampah.html
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4htm
(http://isroi.wordpress.com/2008/02/25/aplikasi-trichoderma-harzianum-dan-aspergillus-sp-pada-tanaman/#more-61)
http://id.wikipedia.org/wiki/bambu
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas makalah/mikrobiologi/morfologimikrob-morfologi-mikroskopis-dan-makroskopis-jamur_hendra_eka_puspita,2008
http://plhspensa.blogspot.com/2007/09/penanganan-sampah.htmlhttp://plhspensa.blogspot.com/2007/09/penanganan-sampah.htmlOleh : Suci Rahayu *)

Salam Hangat...